NASEHAT GRUP WA

Dulu ketika kita ingin mendapatkan kata-kata hikmah dan motifasi kehidupan, maka harus beli buku atau pergi ke perpustakaan. sekarang jaman sudah berubah, semua jadi lebih mudah. Cukup dengan membuka WA setiap pagi, maka jeng jeng jeng...... bertebaranlah nasehat-nasehat. Ini bisa kita temukan tidak cuma di grup pengajian. Tapi juga di grup alumni kuliah, grup kantor, grup keluarga, grup arisan, grup alumni SD s.d. SMA mungkin dan lain-lain.

Anggota WA memang macam-macam. Ada tukang COPAS yang suka berbagi, ada yang suka ngucapin selamat ulang tahun, ada yang hobi share meme lucu. Ada yang terburu-buru nyebar informasi terbaru A1, tapi ternyata HOAX. Ada pula yang pasif. Mungkin saking banyaknya grup yang diikuti, akhirnya jenuh sendiri. Ada yang sebetulnya nggak pengen gabung Grup, tapi karena dimasukin sama Admin ya ga bisa nolak. Inilah salah satu kelemahan WA. Kita tak pernah dimintai persetujuan saat dimasukkan ke grup oleh seseorang. Ujung-ujungnya malah ada beberapa grup yang di-Mute. Karena kalau mau keluar grup, sungkan. Nanti dikira sombong.

Kembali tentang nasehat di WA. Meski Copas-an dari grup tetangga yang tidak pernah disebutkan sumbernya, kata-kata hikmah tetaplah menjadi favorit semua orang. Banyak yang kasih jempol. Fitrahnya manusia memang seperti itu, mudah terpesona kata-kata bijak. Apa karena banyak umat manusia yang resah dan gelisah, sehingga setiap pagi harus disemangati. Padahal kalau tahu bagaimana kelakuan sehari-hari si penasehat, mungkin akan lain ceritanya. Tapi tidak apa-apa, ini bagus kok. Anggaplah ini sebagai sebuah geliat semangat untuk saling mengingatkan dan berbagi kebaikan.

Grup WA juga masih mending dari pada PATH yang isinya pamer melulu. Ajang pamer anak, pamer makanan dan perhiasan. Bahkan ketika beberapa hari lalu server PATH down, pengguna dari Indonesia yang paling ribut. Hasrat pamer yang berlebihan tidak bisa tersalurkan.

Membagikan nasehat serta kisah religi di grup WA memang baik. Namun harus diperhatikan juga siapa saja penghuni grup tersebut. Jika anggotanya banyak dan heterogen, maka harus bijak menyikapinya. Jangan terlalu berlebihan. Sebab yang berlebihan itu malah bikin eneg. Bisa pula membuat anggota lain merasa tidak nyaman. Kan ada yang gabung grup, niatnya cuma buat seru-seruan aja, buat hiburan. Grup WA yang dipenuhi dengan postingan hasil copas, justru akan kehilangan keunikan. Saya juga pernah survey kecil-kecilan ke teman-teman. Ternyata mereka ga pernah baca pesan nasehat itu sampai tuntas. Bahkan sering mengabaikan. Saya tanya kenapa gitu, jawabannya males aja; kepanjangan atau bosen.

Bukan berarti melarang atau tidak suka lho ya...., ini hanya soal cara. Jangan sampai pula semangat untuk menasehati tapi justru abai terhadap keburukan diri. Bukankah action speak louder than word. BTW, ente punya berapa grup WA ? Tiap pagi sering dapat begituan juga ? atau jangan-jangan kita satu Grup, hahahahaha......

Salam...

Ali Ibonk