Raihlah cita-citamu nak,
jadilah apapun. Kau mau jadi dokter, jadilah dokter. Jadilah pemimpin, pilot,
arsitek, ahli ekonomi, petani, atau apapun. Terserah kamu nak, bapak akan
selalu mendukungmu. Ibumu akan terus mendoakan mu. Tapi nak, satu yang perlu
kau ingat.
Bapak dan ibu takkan
bangga nak, meskipun kau jadi presiden atau penguasa dunia sekalipun. Kami
hanya akan bangga ketika kau menjadi "apapun" yang baik. Ketika kau
jadi dokter, jadilah dokter yang baik. Jadi arsitek, jadilah arsitek yang baik.
Jadi presiden, jadilah presiden yang baik.
Karena hanya itu yang
akan membuat kami bangga nak. Bukan seberapa sukse kau meraih cita-cita. Semua
itu percuma nak, semuanya akan kau tinggalkan. Gelar doktermu takkan mampu
memperpanjang umurmu. Gelar arsitek takkan membuat kuburmu begitu megah. Gelar
pilot takkan mampu mengendalikan keranda mayat yang kelak akan kau
kendarai.
Kau harus ingat akan satu
gelar yang pasti didapat oleh setiap makhluk yaitu almarhum dan almarhumah.
Gelar itu akan melekat
pada dirimu ketika kau dianggap cukup menjalani ujian kehidupan.
Gelar itu dipaksakan tak
peduli kau mau atau tidak. Seperti itulah engkau dan begitu juga kami. Kami
takkan mungkin hidup selamanya, menjaga dan menasehatimu jika kau salah,
karena suatu saat kami akan pergi nak.
Pada akhirnya kau akan hidup sendiri dan mempertahankannya.
Komentar
Posting Komentar