Oleh : Siti Suwadah
Seorang yang mengaku dirinya kader Muhammadiyah adalah orang yang berani menerima perbedaan di tengah-tengah masyarakat. Apalagi pada kondisi saat ini, yang menunjukkan posisi yang berbeda pada sebuah pengaruh globalisasi yang begitu kuat berdampak pada identitas diri. Sudah saatnya kita ini menunjukkan bahwa kita adalah orang Muhammadiyah, sehingga masyarakat yang tidak tahu Muhammadiyah lambat laun akan bertanya tentang keberadaan Muhammadiyah.
Bagi Muhammadiyah Islam merupakan nilai utama sebagai pondasi dan pusat inspirasi yang menyatu dalam seluruh denyut-nadi gerakan. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam sebagai risalah yang dibawah oleh para Nabi sejak awal kenabian hingga Nabi akhir jaman Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Adalah agama Allah yang lengkap dan sempurna. Islam selain mengandung ajaran berupa perintah-perintah dan larangan-larangan tetapi juga irsyadat (petunjuk-petunjuk) untuk keselamatan hidup ummat manusia di dunia dan akhirat. Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan, yang kehadirannya diyakini mampu membawa rahmat bagi kemajuan kehidupan manusia sepanjang masa. Karena itu kader Muhammadiyah akan bertahan pada komitmen yang benar dalam memperjuangkan visi dan misi Muhammadiyah.
Kader Muhammadiyah yang akan datang harus lebih dinamis, inovatif, kreatif dan tanggap terhadap perubahan, mempunyai visi masa depan, bekerja dengan cerdas, berani dan lincah, dalam menanggapi setiap permasalahan dan tantangan, mampu memecahkan masalah yang dihadapi ummat, mampu memperluas jaringan kerja sama serta mampu bekerja sama, disamping tetap istiqomah dan teguh dalam memegang prinsip perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi Munkar.
Kader yang berani berbeda adalah kader yang telah mempersiapkan dirinya secara mapan untuk berjuang dalam tubuh Muhammadiyah, inilah yang penulis maksud sebagai kader kehidupan. Kita ini dari suatu kumpulan masyarakat yang harus mampu member pencerahan kepada masyarakat di sekitar kita. Keberanian berbeda inilah yang akan memperjelas status jati diri kita yang sebenarnya. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada, kita mampu melakukan klasifikasi gerakan bagi masyarakat. Dalam hal ini, Klasifikasi gerakan adalah yang berkaitan dengan perubahan yang lebih baik, baik dalam tubuh persyerikatan maupun dalam kehidupan masyarakat umum.
Gerakan dakwah Muhammmadiyah dengan usahanya yang sangat luas, hanya bias berjalan secara efektif dan efisien apabila kader-kader Muhammadiyah terus-menerus melakukan pembinaan mulai dari ranting hingga pusat. Hal ini harus dilakukan berdasarkan atas keyakinan tentang benarnya ide dan ajaran yang didakwahkan oleh Muhammadiyah serta Khittah perjuangan yang ditempuhnya. Oleh karena itu, tugas kader Muhammadiyah semakin berat memasuki abad kedua gerakan ini.
Penulis : Dr. Siti Suwadah, M.Hum.
Jabatan : Dosen Unismuh Makassar
Sumber : Majalah Khittah
Diketik Ulang : Ilham Kamba, S.ST.
Komentar
Posting Komentar